Senja di Kaki bukit

Matahari terbenam meninggalkan sisa2 warna keemasan dibalik pepohonan,
Gemercik air mengalir diatas batu-batu bukit, mengalir tanpa berhenti,
Seruling bambu menghembus pilu,
Betapa pilu raga yang merana, mengingat kenangan bersama dikala senja

Jiwa raga telah dikorbankan demi kebahagian anak cucu
Saat pertemuan perpisahan dalam cinta kasih sanubari adalah takdir,
Senja semakin kelam,
Air mata mengalir terhambur sia-sia, siapa yang peduli? semuanya telah pergi
disini di kaki bukit hati ini berada menantikan cinta kasih yang tak kunjung tiba
kemiskinan dalam jiwa raga, itulah yang dialaminya kini…

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Comments are closed.