"Untuk Dinda Dian"

Ketika pertama kali kita berjumpa, ku tahu tatapan sinar matamu lembut
Uluran tanganmu memperkenalkan diri begitu terkesan damai
D I A N…….
Kabut gelap yang sedang menutupi bumi, tiba-tiba berubah
Engkau datang dengan cahayamu yang gemerlap siap menerangi cakrawala
Dan tak dihiraukannya lagi ketika jarak tidak dapat dipersatukan dengan waktu
Atau malam yang selamanya akan kelam dan pagi yang tidak selamanya akan
terang.
Kau bukanlah angin yang datang dan pergi tanpa jejak atau bulan dengan cahaya
semu.
Keputusan yang kau gali dari kenekatan tidak memberi hasil tuai lebih dari sekali
Tetapi kau akan menjadi bijak setelah menubruk dan terperosok.
Dinda ingat….
Suatu saat semuanya akan berakhir cahayamu pun akan redup namun
cintamu akan terukir abadi.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Comments are closed.