"Hari Ibu"

Hari ini tanggal 22 Desember adalah Hari Ibu, suami ataupun anak2 tidak ada satupun yang kasih selamat kepada saya, seharusnya hari ini adalah hari saya sebagai seorang Ibu, tetapi tidak mengapa karena ini tidak begitu penting bagi saya. Karena saya merasa peran saya sebagai ibu biasa2 saja tidak ada yang istimewa jadi saya juga tidak perlu menuntut mereka supaya mengingat saya dihari ini.
Sambil masak didapur saya dengar radio hari ini banyak ibu2 yang melakukan demo anti kekerasan terhadap perempuan. Berbicara mengenai kekerasan orang selalu berkonotasi dengan penganiayaan terhadap fisik jarang orang berbicara mengenai penganiyaan terhadap jiwa.
Banyak sekali kaum perempuan yang menjadi korban kekerasan bukan saja fisiknya tapi juga mentalnya. Poligami misalnya, banyak perempuan2 yang harus rela berkoran melepaskan suaminya untuk nikah dengan perempuan lain, dia harus berkorban untuk menerima statusnya sebagai istri tua, karena suaminya dengan leluasa dapat memiliki perempuan2 lain selain dirinya. Ada agama tertentu yang menyetujui poligami, tetapi saya tidak berbicara mengenai agama, saya hanya melihat bahwa beban jiwa perempuan yang harus merelakan cinta suaminya dibagi dengan perempuan lain alangkah sakit jiwanya dan ini adalah kekerasan terhadap perempuan berupa penganiyaan jiwa.
Ternyata ibu2 yang berdemo tadi adalah kolompok organisasi ibu2 yang menyetujui adanya Poligami…….saya ter-heran2 dan bertanya dalam hati mereka itu mengerti gak sih apa yang mereka demokan? ck ck ck ck aneh!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Comments are closed.