Batu Kristalku


Sinarmu berkelap-kelip ketika tertimpa cahaya,bagaikan kunang2 yang terbang di malam kelam ku letakkan dikau di dalam lemari pajangan kaca yang berbingkai ukiran kayu cendana.
Kupandang dikau dari kejauhan, sungguh terpesona, terkagum-kagum karena keindahanmu
Kuberi tempat yang terindah untukmu sebagai tanda kekagumanku
Ketika malam semakin gelap dan suasana semakin sepi, kudekati dirimu, mataku tidak tergerak sedikitpun menatap keindahanmu.
Harum cendana membuat aku semakin terpana dan ku goreskan semua kisah kasih dalam kerdipan sinarmu yang beraneka warna.
Bintang2 yang bertaburan dimalam itu tidak dapat menandingi kemilau sinar yang telah kau pancarkan untuk ku.
Sungguh suatu karunia yang dapat ku nikmati.
Kini didalam kesendirianku, ku cari dan kucari lagi wahai kristalku …..kemanakah dikau?
oh Tuhan aku berseru!!! tangan gaib telah mencuri dan menghancurkan batu kristalku yang kini telah menjadi keping2 pasir kaca.
Menangis dan meratapinya tidak akan dapat mengembalikan kepingan2 kristal itu menjadi utuh seperti sedia kala.
Untuk kesekian kalinya lagi aku menunggu batu kristalku, untuk dapat aku letakannya kembali di
tempatnya semula. Namun hingga kini bayangan itu tak kunjung tiba, aku masih bermimpi dan terus bermimpi.
Berharap suatu hari nanti sang Maha Dewa akan menganti dan mengirimkannya kembali padaku….Aku menunggu!!!!

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Comments are closed.