menuju dusun kecil

ku lalui lembah penuh semak belukar ilalang dan pinus yang tumbuh di kanan kiri
jalan setapak yang licin dan terjal membuat langkah penuh ber hati2
sungai dengan aliran air yang bening melewati batu2an besar membuat suara gemercik nan indah
bau aroma pinus menambah heningnya perjalanan ini
hujan belum juga meredah, namun kaki masih terus melangkah tidak menghiraukan
basahnya tubuh yang telah terbaur oleh air mata dan air hujan
menunggu matahari bersinar saat seperti ini ada lah ke sia2an
hati bersedih dan gelisah, pikiran melayang layang, jiwa merana
hampa seorang diri mengarungi samudra kehidupan yang kian tak menentu
dusun yang di tuju masih jauh dibalik bukit
tiada pilihan selain harus berjalan dan terus berjalan
sebelum hari menuju senja dan bayang bayang gelap menutupi pandangan
berharap masih ada yang menunggu di dusun kecil itu

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Comments are closed.