INDONESIAKU

Hari ini engkau genap berusia enam puluh lima tahun. Memang engkau sudah tidak muda lagi.
Sepanjang perjalanan hidupmu sejak kau dijajah hingga kini kau telah merdeka betapa banyak tugas-tugasmu yang belum kau selesaikan.
Dari Sabang sampai Marauke itu milikmu yang telah kau perjuangkan, yang telah kau pertahankan demi anak cucumu.
Suatu pengorbanan yang besar yang tidak dapat diukur dan dinilai dengan apapun.

Aku sangat kagum dan sangat bangga padamu wahai Indonesiaku.
Tetapi disaat ini aku begitu bersedih, mengingat tugas-tugasmu yang kapan
bisa dapat kau selesaikan?. Rakyatmu masih belum dapat menikmati arti
kemerdekaan yang sesungguhnya.

Disana-sini rakyatmu masih berteriak kelaparan karena masih hidup dalam
kemiskinan. Banyak yang memilih bunuh diri karena tidak sanggup menderita
dalam kelaparan karena tidak mampu untuk membeli beras, nenek Mini harus
berjemur didepan istana untuk memperjuangkan haknya karena diperlakukan tidak adil, si Geulis harus memilih bunuh diri karena tidak mempunyai biaya untuk melanjutkan sekolahnya, bang Uung harus meninggal mendadak karena kompor gas 3kgnya meledak dan masih banyak kawan2nya yang harus meninggalkan penderitaan berat bagi keluarganya gara2 si bom melon tersebut.

Untuk menjalankan kebebasan berkeyakinanpun masih jauh dari yang diharapkan.

Ikan kita diperairan dicuri, kebudayaan kita dibajak, TKI kita di siksa aduh
banyak lagi yang sudah tidak kuingat.
Indonesiaku …sampai kapankah kesedihan ini akan berahkir?
Harus menunggu belas kasihan Tuhan, ya menunggu dan harus menunggu sampai entah kapan.

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Comments are closed.