Ku daki jalan setapak yang terjal
Lembah hijau terpampang jauh disana
Ilalang bergoyang kesana kemari ditiup angin kemarau
butiran peluh membasahi tubuh
Melangkah, menanjak menuju puncak perkampungan
Matahari mulai tersembunyi diantara lebatnya dedaunan
suara jangkrik bersahut-sahutan bagaikan paduan suara
Gemercik air mulai terdengar tanda akan segera tiba
Disini di batu ini kulepaskan kelelahan
Merenung masa lalu ketika aku kecil dahulu
Dikelilingi pohon cengkeh dengan aroma semerbak
bunga cengkeh yang sedang mekar
Kini apa yang ku lihat, semuanya telah tiada
Tiada lagi harapan, yang ada kini hanya kekecewaan
Tangan2 jahil telah menebang pohon2 kusuma
Demi keegoisan insan semata
Mimpi yang berkepanjangan dalam renungan sesaat
mengharapkan yang ada dan kini telah tiada
pohon cengkeh pohon kusuma
Bilakah engkau berbunga lagi ?