Author Archives: sanny maitimu

Didalam relung hati yang terdalam Terasa sunyi sepi dan hampa Rasa dan asa yang berjalan tak ber arah tujuan Mencari dan menanti yang tak pernah ada Rindu yang membara tak pernah terbakar Dalam ruang yang kosong dan hampa Hanya ada … Continue reading →

Tubuh dan jiwa ini adalah pemberian Mu Menjalani kehidupan di dunia ini adalah kehendak Mu Seberapa Panjang atau pendek waktu  yang di lalui adalah kehendak Mu Rahim yang engkau pakai untuk melahirkan adalah kehendak Mu Penderitaan kebahagiaan silih berganti adalah … Continue reading →

Senja selalu indah Ketika matahari akan terbenam Sinarnya yang keemasan  menghiasi kaki langit Namun keindahan yang dinikmati tidak akan bertahan lama Karena bumi terus berputar dan malam akan segera tiba Begitu pula kehidupan yang tidak  abadi Tiba saatnya nanti semua … Continue reading →

Capung terbang, burung terbang, kupu kupu terbang Malam hari kunang kunang terbang dengan nyala nya menghiasi hamparan danau yang gelap gulita Kehidupan tetap bergulir sampai nanti tiba pada titik ahkir Mengapa harus anggkuh mengapa harus keras hati mengapa harus tamak … Continue reading →

Ku tutup lembaran buku kehidupan yang lama Angin baru saja pergi membawa semua nostalgia Ombak menghapus bersih buih2 di tepian Pantai 365 hari telah berlalu saat ini dalam rangkaian melodi kehidupan yang telah berjalan Aku tak perduli melihat tumpukan sampah … Continue reading →

(menjelang pemilu 2024) paman melangkah dengan membusung dada Penuh keangkuhan dalam jabatan yang mentereng Wajah yang di buat berwibawa dalam panggilan Yangmulia Paman berhianat kepada rakyat hanya untuk kekuasaan Dan semuanya selalu atas nama Tuhan,biar ponakan lolos dalam lomba pemilu … Continue reading →

(subang , 29 september 2023) Matahari begitu Terik disiang itu, ku pandang telaga yang dikelililing Teratai Semua kuncupnya  tertutup tiada  satu pun yang mekar Keindahan mu kau sembunyikan dalam teriknya matahari Kau simpan mahligai keindahan itu sampai saatnya nanti Ketika … Continue reading →

Tiada lagi kelihatan tarian ilalang Angin yang bertiup datang dan pergi begitu saja Rumput rumput disana sini  kering merana Daun daun  berguguran pohon pohon tak mengeluarkan tunas Sawah ladang tiada menghasilkan Hewan hewan kehausan mencari mata air Sungguh kemarau yang … Continue reading →

Masih terbayang dalam ingatan ku ketika engkau masih kecil dahulu Bocah lelaki yang tidak begitu kuat dan ber perawakan kecil Yang kadang merenggek untuk meminta di belikan mainan Saat saat indah yang pernah kita lalui Bersama telah berlalu Waktu berjalan … Continue reading →

Dari kejauhan aku memandang ombak putih yang menjulang tinggi Menghantam batu batu karang yang ada  di depan nya dengan penuh jumawa Ombak ombak itu seakan akan berlomba untuk mencapai Pantai Menabrak apa saja yang menghalangi nya Dan saat telah mencapai … Continue reading →