Di atas kanvas kita menari-nari diiringi musik kecapi
Wajahku wajahmu ditutupi topeng.
jangan salahkan sutradara karena topeng-topeng pilihan kita sendiri
Dibalik topeng tertutup wajah asli yang diselimuti dusta dan dosa.
Sang pengarang bercita-cita membuat cerita kebaikan kalahkan kepalsuan
Namun di dalam topeng kita dapat tertawa, kita dapat menangis
Ambisi dan keserahkahan, iri hati dan dengki, keangkuhan dan kesombongan
semuanya menyatu dan tersembunyi dibalik topeng.
Musik masih terus mengiringi tarian-tarian semu di atas sana
topeng yang dipakai bisa berganti-ganti sesuai peran yang dilakoni
dibalik topeng ada dusta dan dosa yang semakin bertumpuk.
Dan pabila saatnya lampu dipadamkan tarian akan berhenti dan topeng akan dilepaskan maka terlihat wajah2 asli yang tua dan keriput dan akan mati dalam kesia-siaan daging.