Teringat kembali dalam ingatanku malam terahkir duduk bersama dalam jamuan makan malam
Tiada kata2 terucap selain suara sendok dan garpu yang beradu dalam piring
Mengapa semuanya membisu, aku pun tidak berani bertanya
Ku selesaikan makan malam itu dalam keheningan dan kegelisahan
Tiba2 semuanya berubah karena suara anjing melolong
Ku intip ke halaman tiada satu makluk pun yang nampak hanya desiran angin malam
yang kian kencang berhembus.
Ku tahu besok pagi sebelum matahari terbit, engkau sudah harus berangkat
Engkau akan pergi menunaikan tugasmu ,tapi kali ini tidak seperti biasanya
engkau berpamitan begitu pilu, dalam pelukanmu engkau berbisik aku kan pergi untuk
beberapa lama
Dan mengapa pada saat itu air mataku tak terbendung, kupeluk erat2 tubuhmu
dan berkata pelan2 semoga kamu selamat dalam tugasmu dan segera kembali
Hari pertama, tiada kabar, hari kedua tiada kabar, dan pada hari ke tujuh kabar itu datang
membuat aku terduduk lemas, tak berdaya terasa semuanya menjadi gelap, menerima berita yang sangat perih yang tidak dapat ku ucapkan dengan kata2.
Engkau telah gugur dalam menjalankan tugasmu, engkau pergi dan tak kembali
Ya tidak akan pernah kembali lagi.
Dalam kesunyian dan dalam kepiluan hati, aku harus kehilangan dirimu untuk se-lama2nya, semoga patroli abadimu
dalam samudra raya mendapat jalan yang lapang disisi Gusti Allah Yang Maha Besar.
Selamat jalan kekasihku.