doa dan harapan

Bulan begitu indah namun sayang bulan hanya separuh
malam terahkir dipenghujung tahun nan sepi seorang diri
ku nikmati keindahan malam indah penuh syahdu
waktu berlalu begitu cepat tanpak terasa
derai air mata mengalir tak terhitung selama perjalanan
sembilu kalbu serta duka nestapa yang tak terelakan
suka duka silih berganti seiring roda bumi yang terus berputar
kaki akan tetap melangkah mengikuti irama bumi
yang penuh dengan tebing dan jurang nan terjal
bersujud mengucap syukur dan pengampunan memohon pada sang Illahi
diberi hari esok yang penuh keceriaan dan harapan
agar dapat melihat kembali bulan penuh dengan sinarnya yang cemerlang
untuk dapat menemani dan mengibur dalam setiap mimpiku

Posted in Uncategorized | Comments Off on doa dan harapan

mengenang ibu

walaupun waktu telah lama berlalu namun masih terbayang dalam ingatanku
seorang wanita desa yang lugu dan bersahaja
ibu ….dikala ayam berkokok dan suara adzan mengema engkau telah menyalakan
bara api tungku
setiap pagi selalu tercium aroma harumnya masakan yang telah engkau siapkan
untuk jadi hidangan
tak henti hentinya engkau bekerja menunaikan tugasmu dari pagi hingga petang
sebagai pelayan keluarga yang tak pernah berkeluh kesah
senyumanmu selalu menghiasi bibirmu walau menahan beban sakit dan derita
bila malam tiba ketika semuanya telah senyap ku dengar engkau berdoa
dalam keheningan malam derai airmata mu menetes satu demi satu
saat ucapkan keinginan dan harapan dalam doa yang engkau panjatkan untuk anak anak mu
doa yang tulus dan ihklas yang engkau naikan kehadapan Gusti Allah
karena kekuatan doa dan didikan mu lah yang membuat aku menjadi orang yang kuat dan tegar
dalam mengarungi kehidupan dunia
bagaikan mutiara indah tak ternilai pengobanan dan pengabdianmu
kasih mu tak terhingga hanya memberi dan tidak mengharap kembali
aku tidak sanggup membalas semua jasamu oh ibu ku
ibu ……. oh ibu walaupun kini engkau telah tiada
namun kasih mu selalu ku kenang sepanjang hayat dikandung badan
semoga engkau telah damai dan bahagia disisiNya.

Posted in Uncategorized | Comments Off on mengenang ibu

kesetiaan

berjalan berkelana bak seorang musafir , mengayunkan langkah mengembara
dalam perjalanan tergoda melihat indahnya sekuntum bunga yang bermekaran di tepian jalan
dipetik di nikmati sesaat kemudian dibuang
setiba di rumah dilihat kembang setaman menghiasi halaman
diambil dan di letakan didalam jambangan menghiasi ruangan kamar
dipandang dicium aromanya yang semerbak sungguh bahagia
namun bunga tak bertahan lama akan layu dan di buang
lebih baik menanam bunga cinta dalam halaman sanumbarimu
yang dapat engkau nikmati keindahan dan aromanya
kemana saja kakimu melangkah
dapat menghiasi jiwa ragamu dengan penuh wewangian
yang abadi
bunga cinta kesetiaan yang tak akan pernah layu sepanjang hayat
jika kau siraminya setiap saat
dengan air suci yang mengalir dalam jiwa ragamu.

Posted in Uncategorized | Comments Off on kesetiaan

asam dan garam

kami mempunyai cerita yang berbeda
masing masing berjalan sendiri sendiri
aku di daratan dan kamu di lautan
walaupun berjauhan dan terpisah, namun kami selalu bertemu
setiap saat di dalam belangga.

Posted in Uncategorized | Comments Off on asam dan garam

harus terjadi

deburan ombak memecah di tepian pantai
desiran angin membuat nyiur seakan bernyanyi
suara sendu nan pilu
di kejauhan sana terlihat bulan merah
bulan sedang terluka dan berdarah
tidak perlu menyesali takdir
biarkan semua harus terjadi
hujan datang tepat pada musimnya
untuk menghapus luka bulan pergi bersama aliran air
menuju lautan luas tempat gelombang laut bergelora

Posted in Uncategorized | Comments Off on harus terjadi

cahaya

angin senja menyapa ku dikala sinar surya telah hampir tenggelam
sebentar lagi gelap akan tiba , ku berharap bulan bersinar
dan bintang bercahaya agar dapat menerangi angkasa
membuat semarak malam indah
namun penungguan yang tak bernilai
tiada bulan tiada bintang semuanya gelap dan redup
aku berpaling dan menunduk kepala
lebih baik memandang cahaya yang ada dalam hati sanumbari

Posted in Uncategorized | Comments Off on cahaya

terbuai

katamu menunggu adalah waktu yang sangat membosenkan
bagiku menunggu begitu menyenangkan
karena aku dapat bermimpi berkhayal tentang keindahan
kebahagiaan kedamaian
walaupun ternyata semuanya hanya kenikmatan sesaat
namun aku telah terbuai dan terlena
sampai melupakan waktu menunggu telah habis

Posted in Uncategorized | Comments Off on terbuai

jalan hidup

rambut telah memutih
kulit kini kendor dan berkeriput
tulang tulang mulai rapuh
namun kaki masih terus melangkah
menempuh jalan kehidupan
walau penuh peluh bercampur darah
setiap langkah penuh penderitaan
karena luka yang tak terobati
menangis menjerit dalam terik matahari
karena tiada bertemu tempat untuk berteduh
bagai menjaring angin dalam waktu
tiada seorang pun yang perduli, karena kasih yang telah meluntur
kini hanya tinggal menunggu
kapankah sampai di langkah terahkir

Posted in Uncategorized | Comments Off on jalan hidup

menanti

angsa putih berenang di danau bening nan tenang
duduk ditepian bertopang dagu merenung nasib
memikir kekasih yang telah berjanji kembali
namun takdir telah memporak poranda ikatan kasih
beribu hari telah berlalu kau tak kunjung datang
memandang ke langit awan gelap telah menutupi angkasa
berharap hujan cepat turun agar langit segera akan cerah kembali
aku menanti pelangi muncul di angkasa biru
ingin dapat mengobati kepedihan hati

Posted in Uncategorized | Comments Off on menanti

gun 26 oktober 2021

setelah hujan mereda dan daun masih meneteskan sisa sisa air
ada secercah cahaya bulan yang menerangi bumi
di luar sana angin malam berhembus dingin dan menusuk tulang
beberapa daun telah ber guguran satu demi satu
dalam keheningan malam nan sepi
ku duduk seorang diri merenung
entah sudah berapa banyak kebaikan dan kesalahan yang telah diperbuat
berharap masih ada kesempatan untuk berbuat baik lebih banyak
karena hari esok adalah misteri
suara dentingan lonceng mengagetkan ku
dalam remang remang cahaya terlihat jam telah menunjukan pukul 24.00
tandanya hari telah berganti
dan usia ku kini telah bertambah.

Posted in Uncategorized | Comments Off on