Kue Bulan

MIDEST ISRAEL MOON

Bulan baru bulan september, bulan penuh, bulan purnama
Tiada bintang selain bulan, sinarnya bercahaya terang
Gemerlap cahayanya menembus kisi-kisi bilik bambu
Diatas meja bulat bertaplak sutra putih teronggok kue bulan
Manis, legit,beraroma teratai, terdapat bulan didalam kue
Makan bulan, makan kue bulan.
Menikmati bulan penuh, bulan purnama, alangkah nikmatnya
Lenyap seketika keluh, lenyap seketika penat, tiada sepi,
tiada duka.
Alam telah memberi fenomena indah untuk dinikmati, namun sayang
kenikmatan hanya sekejap.
Bulan penuh, bulan purnama akan berlalu perlahan seiring berputarnya bumi.
Dalam doa penuh syukur dapat menikmati kue bulan di bulan penuh.

Posted in Uncategorized | Comments Off on Kue Bulan

Mendambakan Perubahan

harapan

 

 

Jam waktu terus berputar mengelilingi napas kehidupan
Detik detik penentuan dalam mendambakan sesuatu yang baru
Keburukan dan kebaikan yang telah dirasakan membawa kenangan
Kerinduan telah tertanam untuk suatu kebaikan besar
Keburukan  hanyalah kepedihan dalam ingatan

Besok hari jika pajar mulai merekah diufuk sana
Pandanglah burung-burung yang beterbangan di angkasa biru
menyambut datangnya sang perubahan bagi bumi Nusantara
Angin akan bertiup sepoi sepoi membuat sejuknya bilik-bilik suara
Sambil menunggu sesuatu perubahan yang akan membawa kejutan

Hanya doa dan harapan dalam penantian menuju Indonesia baru
Di pesta demokrasi lima tahun sekali

Posted in Uncategorized | Comments Off on Mendambakan Perubahan

” AKU “

dragon imageAku adalah Aku
Aku bukan kamu
Aku tertawa
Aku menagis

Aku adalah Aku
Aku bukan kamu
Aku pemarah
Aku pengasih

Aku adalah Aku
Aku bukan kamu
Aku pemfitnah
Aku pendamai

Aku adalah Aku
Aku bukan kamu
Aku berjanji
Aku mengingkari

Aku adalah Aku
Aku bukan kamu
Aku pendusta
Aku jujur

Aku adalah Aku
Aku bukan kamu
Aku serakah dan tamak
Aku beramal

Aku adalah Aku, sumber dari segala malapetaka
Oh Gusti ampunilah “Aku”.

Posted in Uncategorized | Comments Off on ” AKU “

Doa dan pengharapan

prayIbuku pertiwi sedang bersusah hati
Siang malam merenung melihat pertikaian anak-anaknya yang berambisi untuk memperebutkan kekuasaan.
Disana sini terlontar kata-kata ejekan, hinaan, sindiran yang sangat menyakitkan.
Tebaran pesona dan janji-janji mewarnai orasi untuk mencari simpatik.
Siapa yang beramanat, siapa yang berhianat lalu siapa yang berdaulat.
Teriakan koruptor untuk dikuburkan hanyalah retorika.
Katanya semua atas nama rakyat, dan entah rakyat yang mana.

Ibuku pertiwi sedang bersusah hati
Dalam penantian dan pengharapan bila saatnya nanti
Bumi tempat Ia berpijak akan melahirkan seorang anak bangsa
yang akan membawa perubahan besar bagi bangsa ini.
Seorang pemimpin yang tidak mementingkan diri sendiri serta golongannya, namun Pemimpin yang mencintai rakyat dan yang dicintainya.

Ibuku pertiwi janganlah bersusah hati, aku ingin melihatmu tersenyum nanti.
Karena doamu, perubahan besar akan terjadi dinegeri ini dan semuanya akan makmur damai dan sentosa.

Posted in Uncategorized | Comments Off on Doa dan pengharapan

Keluhan seekor Pecuk

Ketika hari mulai temaram, teman2ku pulang ke sarangnya masing2
mereka sepanjang hari bergembira bersama mencari ikan di danau bebas terbang kesana kemari.  aku… sepanjang hari sendirian bertengger di sebatang pipa besi kakiku diikat, aku tidak bisa terbang aku hanya duduk, berdiri dan menunggu.

Sinar bulan tidak terlihat disungai Tao Hua yang keruh, namun
setiap hari apabila musim semi tiba aku selalu bersama tuanku bersampan disepanjang sungai itu,  sungai yang malam hari selalu ramai dikunjungi pelancong.

Aku sudah berada dalam perangkap tuanku cukup lama,  rasanya tersiksa sekali.
Leherku diikat pakai cincin besi,  kakiku diikat pakai tali,  aku disuruh nyemplung kedalam sungai untuk menangkap ikan yang bergerombol disekitar sampan.  Kadang kala perutku lapar ingin rasanya menelan ikan2 itu tapi apa daya leherku telah di pasang cincin,  aku tak bisa menelan hanya kusimpan dimulutku,  namun tuanku segera mengambilnya. Aku ingin lari namun kakiku juga telah diikat sehingga aku tidak bisa jauh dari sampan.

Pekerjaan ini kulakukan tiada henti2nya salama pelancong masih berhenti dan mematikan motor kapal botnya dekat sampan,  mereka  melihat aku membawa ikan berkali-kali dalam mulutku dan diambil oleh tuanku.  Mereka begitu kagum katanya sebagian juga mengatakan bahwa cara tuanku mendapatkan ikan sangatlah  unik dan mempesona.

Aku tidak menghiraukan mereka,  kerjaku menyelam , menangkap ikan , simpan dimulut , terbang ke sampan dan diambil tuanku . Aku lelah tapi tuanku tidak menghiraukan, sebelum keranjang rotannya  penuh aku tidak boleh berhenti bekerja.
Aku mendengar mereka mengatakan bahwa ini adalah kerja sama yang baik dan menguntungkan antara dua makluk yang berbeda yaitu manusia dan hewan.

Aku bertanya, apa keuntunganku ? kalau tuanku jelas bisa memperoleh uang dari menjual ikan dan bisa bebas membeli apapun yang dia mau,  sedangkan aku mendapat keuntungan apa?  aku diperlakukan tidak adil !!!sungguh tidak adil.

Aku berpikir manusia telah ditakdirkan sebagai makhluk Tuhan yang sangat sempurna memiliki kepandaian yang luar biasa.  Namun kadangkala mereka tidak memiliki nurani, tidak peka terhadap alam sekitarnya.  Manusia hanya memikirkan dirinya, tamak, dan memanfaatkan aku untuk mendapatkan keuntungan yang se-besar2nya,  tanpa memikirkan keadaanku.

Begitulah sifat manusia yang serakah tidak mempunyai rasa kasih sayang.  Aku berdoa suatu saat nanti apabila dunia ini berubah kiranya tuanku akan merasakan apa yg dia lakukan terhadap aku. Wahai manusia apabila kamu menanam benih yang baik, maka kamu akan menuai hasil yang baik pula.

Posted in aneka sari | Comments Off on Keluhan seekor Pecuk

Asa di Trawas

Jalan raya Slepi yang sepi menjadi rame semalamTiada bulan tiada bintang langit gelap dibungkus awan hitam

Di situ di puncak gunung itu kita bertemu dan berkumpul

Dalam ruangan orang-orang tertawa, tepuk tangan, mendengar pidato politik sebagai bagian dari dialektik perjuangan.

Udara dingin diluar sana seakan menjadi panas karena kobaran semangat yang ber-api2

Wajah-wajah sang generasi yang mewarisi darah perjuangan leluhur terhanyut dalam emosi.

Untuk sesaat dalam ruangan semua menjadi kawan, semua menjadi saudara, semua merasa satu semangat, satu perjuangan, untuk suatu tujuan.

Larut malam di Trawas membawa renunganku dalam harapan, untuk tetap bersatu dalam perjuangan tidak saling menjatuhkan dengan mencari simpati dan menjelekkan kawan, mau merendah hati mengakui dan memuji kebolehan lawan.

Bergandeng tangan melangkah bersama menuju suatu cita-cita luhur

Dan dengan ihklas berani mengatakan kalau  menang alhamdulillah!! kalau kalah alhamdulillah!!!

Posted in Uncategorized | Comments Off on Asa di Trawas

TOPENG

Di atas kanvas kita menari-nari diiringi musik kecapi
Wajahku wajahmu ditutupi topeng.
jangan salahkan sutradara karena topeng-topeng pilihan kita sendiri
Dibalik topeng tertutup wajah asli yang diselimuti dusta dan dosa.

Sang pengarang bercita-cita membuat cerita kebaikan kalahkan kepalsuan
Namun di dalam topeng kita dapat tertawa, kita dapat menangis
Ambisi dan keserahkahan, iri hati dan dengki, keangkuhan dan kesombongan
semuanya menyatu dan tersembunyi dibalik topeng.

Musik masih terus mengiringi tarian-tarian semu di atas sana
topeng yang dipakai bisa berganti-ganti sesuai peran yang dilakoni
dibalik topeng ada dusta dan dosa yang semakin bertumpuk.

Dan pabila saatnya lampu dipadamkan tarian akan berhenti dan topeng akan dilepaskan maka terlihat wajah2 asli yang tua dan keriput dan akan mati dalam kesia-siaan daging.

Posted in Uncategorized | Comments Off on TOPENG

ke pura uluwatu

Panas terik tidak mengurangi semangat melangkah menaiki anak tangga
menuju puncak
Dengan berkain lenin berwarnah ungu dan bermandikan peluh melangkah menyusuri tepian tebing
Gemuruh ombak berbuih putih menghempaskan cadas di tebing terjal
Sapi sapi berkeliaran bergerombol menyeberang jalan, diatas sana
monyet monyet bergantungan sambil mengawasi benda2 bawaan pengunjung yang bisa diambilnya.
Harum dupa dari dalam pura menyebarkan aroma disepanjang langkah
Umat bersujud menyembah kepada sang Hyang maha besar, memohon agar diberi hati
yang penuh kedamaian dan ketenangan seperti tebing tebing tinggi yang tetap tenang
bertegak kokoh walaupun dihempas ombak laut selatan.
sungguh besar Maha pencipta dengan segala keindahannya yang menakjubkan.

Posted in Uncategorized | Comments Off on ke pura uluwatu

Memilih jalan

Mendaki gunung lewat jalan setapak dan semak berduri
Ingin mencapai puncak nan tinggi disana

Ditebasnya alang-alang yang merintang
Berjalan mengikuti tiang awan kearah utara

Walau peluh mengguyur seluruh tubuh, langkah  pasti kaki mengayun
Mengejar mentari yang sebentar lagi akan ke ufuk

Ambisi meraih kemenangan menuju cita-cita harapan
Tidak disadari perlombaan akan berahkir, ada yang kalah dan ada
yang menang

Menembus jalan bertabur ranjau menuju puncak
Ranjau “Kasih sayang” yang tidak terkalahkan

Memohon pertolongan sang ilahi sebelum terlambat
Dalam pertobatan memilih jalan menuju surga

Posted in Uncategorized | Comments Off on Memilih jalan

untuk sahabatku di Ambon

Senja begitu indah, diantara tanjung dan gunung
Angin sepoi-sepoi menghembus dan tubuh terasa begitu dingin
Dipantai ini kita kembali bertemu setelah setengah abad lamanya
Kenangan masa kanak-kanak ketika kita masih sekolah dahulu
Membawa cerita yang sangat terkesan dan tak terlupakan

Senja itu kita duduk ditepian tebing pantai Natsepa
Saling memandang dan begitu terpesona antara mimpi dan kenyataan
Rambutmu telah memutih dan rambutku juga, ya kita telah rentan
Kulit yang membalut tubuh kita masing-masing pun telah berkeriput

Perubahan besar yang telah terjadi oleh kodratnya alam
Riak-riak putih air laut masih bergulung ditepian pantai
Angin senja masih bertiup dan kita masih saja terlarut dalam cerita lama
Semua terasa begitu indah dalam nostalgia album kenangan
Namun apa daya kini semuanya telah berlalu

Senja sebentar lagi akan berganti dan sang surya pun akan tenggelam
Sembah sujud kepada sang Ilahi atas pertemuan dikala senja
Masihkah kita dapat bersua seperti saat ini…
Dalam pengharapan dan doa kita panjatkan kiranya suatu saat nanti
Kita kan bertemu kembali.

Posted in Uncategorized | Comments Off on untuk sahabatku di Ambon