surat seorang suami yang sedang berselingkuh

Umpatan, keluhan, marah
Keluhan, umpatan, marah
Marah, keluhan, umpatan
Umpatan, marah, keluhan
Keluhan, marah, umpatan
Marah, umpatan, keluhan

Kasih, cinta, perhatian
Cinta, kasih, perhatian
Perhatian, cinta, kasih
Kasih, perhatian, cinta
Cinta, perhatian, kasih
Perhatian, kasih, cinta

Berbagi cinta
Berbagi perhatian
Berbagi kasih
Bisakah ?
Haruskah ?
Sebaiknyakah ?

Cinta yang berlanjut
Cinta yang terbangun
Cinta yang bertumbuh
Adakah ?
Terlarangkah ?
Dosakah ?

Dia yang sudah didekap
Dia yang sudah dimilki
Dia yang sudah dikuasai
Beranikah aku ?
Bisakah aku ?
Mampukah aku ?

Cintaku yang berlanjut
Cintaku yang terbangun
Cintaku yang bertumbuh
Kepada dia pilihanku
Kepada dia pujaanku
Kepada dia mimpiku

Posted in Uncategorized | Comments Off on surat seorang suami yang sedang berselingkuh

Ada harapan!!!

Perjalananmu telah mengarungi tujuh samudra, kau telah menjelajahi seantero jagat raya untuk mencari kedamaian dalam pikiran tetapi janganlah kau anggap hidup itu sebagai tamasya,  semua keputusanmu yang kau gali dengan nekat telah  membuat dirimu semakin mengerti kemana langkah kakimu akan berpijak dan kakimu terus melangkah mengikuti putaran roda karena kau tak ingin terjerat dalam gerigi2 besi yang membuatmu terperosok dan hancur.

Kau telah menjadi bijak setelah ayunan langkahmu  sesuai dengan irama berputarnya roda2.Lalu kau menaburkan cinta supaya dapat menuai aroma kasih dan kasih tak pernah berkesudahan.

Apabila besok pagi kau membuka mata, matahari masih tetap terbit diufuk timur, masih ada harapan!!!!!

Posted in aneka sari | Comments Off on Ada harapan!!!

Sahabatku yang sedang sakit

Seperti rusa rindu sungaimu, jiwaku rindu Engkau
Nyanyian penghiburan yang ku dengungkan pada saat menjengukmu.
Tubuhmu letih menanggung rasa kesakitan, engkau menanggung beban ketakutan karena penyakitmu yang divonis dokter sebagai penyakit yang mematikan, sedangkan engkau tidak ingin masuk ke arena kematian.
Sahabat,
Bersyukurlah derita yang kau alami karena disana kau akan melihat kemuliaan Tuhan.
Diri kita bukan milik kita, diri kita milik Dia, nafas kehidupan adalah karuniaNya yang dipinjamkan kepada kita dan Dia dapat mengambilnya  setiap saat Dia mau karena Dia yang empunya kuasa.
Sahabatku,
Berserah dan mengucaplah syukur setiap waktu selama kau masih diberi pinjaman nafas. Janganlah berputus asa, ingat bahwa maut telah dikalahkan  dan ada kehidupan setelah kematian.
Dalam nyanyian dan puji syukur kita percaya bahwa tangan Tuhan yang selalu pegang.

Posted in Uncategorized | Comments Off on Sahabatku yang sedang sakit

disuatu senja kala

Senja telah membuat sang bangau ber-siap2 kembali ke bukit menunggu tengggelamnya mentari.
Kicauan burung tak terdengar lagi, suasana mulai terasa sepi.
Cangkir teh masih mengepul asap aroma melati yang baru dituangkan.
Semuanya terdiam terlarut dalam keheningan senja kala nada.
Pertemuan yang selalu membahas seputar penyakit dan kematian.
Sebuah Simfoni yang tak pernah berubah, yang tak pernah selesai.
Senyuman hambar satu persatu menutupi kebohongan nurani, antara ada dan tiada.
Uban di poles cat warna, kulit keriput dibalut satin putih, namun mata tetap sembab.
Dalam usiamu yang senja engkau menunggu datangnya sang malam dalam sandiwara bagaikan layang2 yang terbang ditiup angin kesana kemari tanpa arah. Batinmu hancur hati patah karena cinta telah dinodai. Cintamu telah mati ditelan dendam yang berkepanjangan.
Senja sebentar lagi akan berlalu, engkau menunggu dan berharap sandiwara ini akan segera berahkir, lalu engkau akan melepaskan semuanya dengan tidur panjang dalam damai.

Posted in Uncategorized | Comments Off on disuatu senja kala

Amato jua

Bukit hijau membentang luas di karawang barat
Telaga warna melingkar disepanjang bebatuan
Keheningan dalam perjalanan meliwati lenggokan bukit
Arak2an kendaraan sahabat menghantarkanmu pergi
Disini kita akan berpamitan untuk berpisah
Kau akan berlayar sendirian menuju cakrawala nirmala
Matahari mulai terbenam dan paduan suara jangkrik melagukan
nyanyian sedih hiba.
Walaupun musim semi akan datang kembali untuk menghijaukan bumi
Namun engkau tidak akan pernah kembali untuk menikmatinya lagi.
Disini kipas lengso putih air mata bercucuran
Lambaian tangan mengucapkan selamat jalan….
Amato jua broer!!!

Posted in Uncategorized | Comments Off on Amato jua

sebutkan saja kata "MAAF"


Beberapa bulan lalu, kami melakukan renovasi rumah. Dengan sopan kami mendatangi tetangga
memohon izin kepada tetangga kiri kanan rumah,
agar kalau rumah kami di renov nanti kami mohon maaf karena mereka akan merasa terganggu kenyamanannya.
Rumah tersebut akan selesai direnov dalam waktu kurang lebih 3 bulan kata pak mandor, ya cukup lama juga
pikirku.
waktu baru berjalan 1 minggu, mereka para tukang mendapat teguran dari tetangga sebelah kanan rumah
karena masalah bunyi ketok2 yang sangat mengganggu, masalah debu yang masuk kerumah mereka, masalah
genteng mereka yang pecah, masalah rumput yang keinjak tukang dan hal2 kecil lainnya.
Kami tidak dapat berkata apa2 karena kami tahu bahwa hal ini memang sungguh sangat mengganggu kenyamanan
apa lagi tetangga kami masih mempunyai bayi. Saya bisa merasakan seandainya posisi saya seperti dia.
Pak mandor jadi bingung, kalau kerja bangunan pasti berdebu dan berisik bu katanya, saya lalu usulkan kalau
bisa kerjaan ketok2 pada saat anak2 belum istirahat tidur siang atau pada saat menjelang sore.
Hari sabtu dan hari minggu dilarang kerja yang bobok, las, potong ubin karena kerjaan seperti ini
sangat berisik dan mengganggu kenyamanan.
Mandor jadi bertambah bingung, apa2an ni si ibu usulannya, kerja pake aturan2? begini pak mandor saya usul begitu karena
saya juga bingung harus bagaimana.
Seiring dengan berjalannya waktu, tidak terasa sudah 2 bulan walaupun kerjaan tukang2 tiada hari yang tidak pernah
terlepas dari kemarahan dan teguran sang tetangga.
Namun menjelang Dua minggu sebelum finising, saya sarankan ke pak mandor supaya tanaman tetangga yang rusak diganti, rumahnya
yang kotor2 dibersihkan dan bila perlu di cat, genteng yang bocor diganti.
Kini setelah semuanya sudah rampung dengan segala kerendahan hati saya datangi kembali ke tetangga dengan
menyebut kata “MAAF” telah mengganggu kenyamanan dan ketentraman selama rumah kami di renovasi.
Hanya dengan 4 huruf tersebut maka gunung es kemarahan ketidaknyamanan telah mencair dan kami
sebagai tetangga bisa dapat hidup rukun kembali sebagai saudara bersaudara dalam lingkungan masyarakat
yang heterogen, dengan selalu menjaga ikatan tali sillahturahmi.

Posted in Uncategorized | Comments Off on sebutkan saja kata "MAAF"

Bunga bangkai


Engkau hadir sebagai bunga namun tidak melambangkan keharuman atau cinta
Dicampakan dari khayangan oleh para dewa dan engkaupun memprotes lalu
Menyalahkan sang pencipta…..
Berteriak dengan nyaring membuat sensasi dan mengemparkan nirwana
Itu adalah kejelekan dari sifatmu yang engkau miliki diantara bunga2
Namun warnamu begitu indah membuat para kumbang terpesona lalu tergoda
Sudah berapa banyak kumbang yang telah mati dalam pelukan kelopakmu
Dalam kemekaranmu engkau mengeluarkan aroma busuk yang sangat menjijikan
Engkau bunga bangkai yang indah dipandang tetapi tidak dapat menemani
Biarlah jambanganku berisi mawar melati yang dapat mengharumkan beranda rumah
Bunga bangkai…bunga bangkai…engkau tetap berbau busuk.

Posted in Uncategorized | Comments Off on Bunga bangkai

Untuk Gunawan


Album foto ini menyedot kenangan masa indah
Wajah yang penuh kepolosan dan ketaatan
Arloji boleh mati karena tidak diputar
Tetapi jam waktu tetap berjalan dan tidak pernah berhenti

jalan kehidupan penuh teka teki, tetapi bumi masih tetap yang dulu.
Dan manusia bukan hanya hidup dengan nafas tetapi juga dengan roh.
Panjang usia tidak perlu dibicarakan, karena jumlah tahun hanya
cara menghitung kerja dosa yang tak terhindar.

Tetapi ingat, janganlah engkau takut kepada masa lalu.
Sambutlah cahaya terang sinar ilahi, dalam kemuliaan penyerahan diri
Untuk menyambut masa datang yang akan membawamu ke cita-cita.
Dalam membuka hati mendengar bisikan ilahi,agar engkau menang.

Hari ini, seperti juga kemarin tiada yang tahu kapan kesudahannya
Kehidupan bagaikan kapal yang berlayar mengarungi samudra dan
tiang2 kapal merupakan salib yang dapat patah oleh badai atau petir
Namun jangan lupa sebutkan saja satu nama “Yesus” maka engkau akan selamat dan
tidak pernah mati kebajikan dalam keyakinan dan kebenaran.

“selamat hari ulang tahun”

Posted in Uncategorized | Comments Off on Untuk Gunawan

Renungan untuk seorang IBU

Ibu tugasmu sungguh mulia didalam dunia ini
Sebagai pendamping dan pengasuh anak2mu
Kau begitu setia dan penuh kasih sayang
selalu memberi dan tidak mengharapkan kembali
Ini yang kukagumi dan kubanggakan darimu oh ibu, namun……..
Setelah anak2mu dewasa dan pergi meninggalkanmu untuk membina rumah tangga,
lalu apa yang mereka katakan kepadamu?

Kata mereka anak bukan hak milikmu, anak itu titipan dari Sang Maha Kuasa
kata mereka anak itu bukan tabunganmu dikala engkau tua nanti
Kata mereka semakin engkau dekat semakin engkau membawa petaka
Kata mereka engkau selalu rewel dan suka ngambek

oh ibu,

Betapa sedih hidupmu harus menerima kenyataan ini
Yang ku tahu engkau hanya merasa sendiri dikala usia telah senja
Yang ku tau engkau hanya membutuhkan secuil perhatian dikala sendiri
Yang ku tahu engkau hanya takut bila dilupakan
Yang ku tahu engkau merasa begitu tak berdaya karena usia tua
yang ku tahu engkau hanya ingin merasakan kasih sayang

oh ibu,

Sebaiknya engkau berdoa mohon kekuatan supaya hatimu ihklas
Sebaiknya engkau rela melepaskan semua yang tidak abadi didunia ini
Bersyukurlah kepada Tuhan, bahwa engkau telah menjalankan tugas dan
tanggung jawabmu sebagai ibu dengan baik dan benar.
Kini, disisa perjalanan hidupmu berpasrahlah dengan penuh syukur dan
senantiasa berkomunikasi dengan Tuhan dalam Doa dan sembah.
Kiranya saatnya nanti pabila Tuhan memangilmu kembali, engkau akan pulang
dalam damai dan sentosa. Semoga!!!!!!

Posted in Uncategorized | Comments Off on Renungan untuk seorang IBU

Terharu

Hari masih siang kira2 pukul dua, namun langit begitu gelap tiba2 hujan deras disertai angin badai yang kencang halilintar menyambar kiri kanan, suara gemuruh petir yang membuat merinding.
Aku sedang menyiapkan penganan untuk jajan sambil ngeteh disore nanti,
tiba2 Bapak masuk dan membuatku kaget loh kok jam segini bapak sudah pulang?
aku bertanya sambil tanganku masih memegang teko untuk masak air.
Bapak tidak bicara satu katapun sambil berlalu masuk dan duduk diruang tamu.
Aku kemudian melanjutkan pekerjaanku.
Aduh ! seru aku dari dapur sekarang cuaca sangat buruk ya, mungkin alam sudah tidak mau bersahabat lagi dengan manusia.
Ku tengok ke ruang tamu Bapak masih duduk diam, beliau tidak perduli atau tidak mendengar keluhanku dari dapur.
Seruling dari ketel tanda air mendidih dan matang telah melengking, saatnya kubuatkan seduhan teh tubruk untuk bapak, sementara penganan singkongpun telah matang.
Pak, jangan diam saja dari tadi diajak ngomong gak nyahut ini teh dan kue singkong silahkan disantap.
Tiba2 bapak memandang aku dengan tetesan air mata yang tumpah ke pipinya, kaget sungguh aku sangat kaget karena bapakku seorang yang kekar, pensiunan tentara pada jaman belanda, orangnya tegas, kok tiba2 bisa berubah begini? aku bertanya dalam hati.

Sini nak duduk bapak pingin cicipin kue singkongmu, sambil makan aku memberanikan diri bertanya pak, kok bapak nangis ada apa? ada masalah? nggak kok nak, bapak gak ada masalah apa2 bapak hanya terharu jawabnya. Loh terharu memang ada apa? gini nak bapak terharu tadi pada saat nonton TV melihat bapak presiden kita pidato dan bersedih, beliau terharu karena pidatonya sendiri, makanya bapak juga ikut2an terharu… ya ampunnnn bapak ada2 aja, waktu paman dulu adik bapak mengalami musibah di wasior rumahnya hanyut istrinya meninggal bapak tidak terharu katanya sudah nasib, hanya melihat bapak presiden terharu karena pidatonya, dapat membuat bapak bisa ikutan terharu hebat banget ya pengaruhnya ke bapak, aku masih geleng2 kepala tak percaya melihat kejadian ini.
ya wes nduk bapak saiki arep adus ndisik, sambil jalan ..
Aku tetap berdiri terpaku antara percaya dan tidak atas perilaku bapakku tadi.

Posted in Uncategorized | Comments Off on Terharu