Tiada lagi kelihatan tarian ilalang
Angin yang bertiup datang dan pergi begitu saja
Rumput rumput disana sini kering merana
Daun daun berguguran pohon pohon tak mengeluarkan tunas
Sawah ladang tiada menghasilkan
Hewan hewan kehausan mencari mata air
Sungguh kemarau yang Panjang membawa petaka
Sang kodok duduk bertapa memohon dewa turunkan hujan
Namun sampai menjadi batu hujan pun tak kunjung turun
Mampu kah kita melawan takdir alam…..hanya bisa
Pasrah dan berdoa menunggu keajaiban datang
Masih terbayang dalam ingatan ku ketika engkau masih kecil dahulu
Bocah lelaki yang tidak begitu kuat dan ber perawakan kecil
Yang kadang merenggek untuk meminta di belikan mainan
Saat saat indah yang pernah kita lalui Bersama telah berlalu
Waktu berjalan begitu cepat dan rencana Tuhan yang begitu besar telah merubah hidup mu
Engkau kini telah menjadi seorang ayah dan kepala keluarga
Hari ini tepat usia mu bertambah, engkau telah sukses dan berhasil dalam karier mu dalam keluarga mu
aku sangat bangga pada mu anak ku
Aku selalu tetap mendoakan agar hidup mu sehat dan berbahagia dimana saja kaki mu melangkah
Dan akan tetap menyayangi mu sampai ahkir hidup ku.
Happy Birhday Gun.
LOVE,
mom
Dari kejauhan aku memandang ombak putih yang menjulang tinggi
Menghantam batu batu karang yang ada di depan nya dengan penuh jumawa
Ombak ombak itu seakan akan berlomba untuk mencapai Pantai
Menabrak apa saja yang menghalangi nya
Dan saat telah mencapai pantai tenaga nya telah melemah yang tersisa hanyalah buih2 putih yang tidak berguna dan tidak berdaya
Kekuatan, kemampuan,suatu saat akan hilang pada ahkirnya
Dewi langit dalam alam maya telah menghantar ku berkelana
Disana di tepian sungai yang bening dan tenang ku jumpai diri mu
Ku sambut rasa dalam bisikan angin malam yang membawa ku
Ke alam Simponi yang penuh Bahagia nan pesona
Hanya kata yang terucap hanya alunan suara yang terdengar
Rasa rindu yang tak terbendung datang setiap saat dalam hembusan napas
Tiada sentuhan tiada belaian cinta yang membara hanya terlahir dari dalam dada
Di keheningan malam alam lamunan membawa ku melayang layang menuju nirwana
Hamparan rumput nan hijau di penuhi aneka bunga
Angin bertiup sepoi sepoi menebarkan aroma wanginya mawar
Burung berkicau membangunkan tubuh ini dalam khayalan Panjang
Dewi langit alam semesta menghantarkan takdir kehidupan untuk di lalui
Tidak ada tujuan menuju pantai untuk berlabuh
Berlayar ter ombang ambing dalam ketidak pastian
Mengarungi Samudra luas alam khayal nan gelap gulita
Mengharap dapat menikmati indahnya anugrah cinta kasih dari sang pemberi.
datang dan pergi tiada berbekas
tidak terlihat tidak terpegang
hampa tak berwujud
suara
nun jauh disana entah di padang hijau atau di samudra luas
merdu merayu menusuk sukma terkadang pilu dan sendu
suara
dicari tak kan di temui, engkau bersembunyi dalam alam khayal
menjumpai mu hanya dalam bisikan
suara
aku selalu menanti mu dalam setiap tarikan nafas ku
ku tunggu dikau pada saat saat sepi seperti ini
merubah segalanya untuk tampil beda
merubah segalanya untuk di akui
merubah segalanya untuk status
merubah segalanya demi uang
semua demi mengejar istimewah
wahai kawan., engkau akan kehilangan jati diri mu
engkau akan kehilangan sahabat mu
engkau akan kehilangan orang terdekat mu
lebih baik jangan jadi istimewah
jadi lah diri mu sendiri dengan kelebihan mu dalam lingkungan mu
Tahun telah berlalu, waktu terus berjalan
hari kemarin telah hilang, hari ini masih berjalan, hari esok tiada yang tahu
harapan dalam doa yang dipanjatkan hingga saat ini masih belum terjawab
siapa kah diri ini yang berhak memaksa kehendak Nya
kehendak Mu yang jadi ya Allah dan bukan kehendak ku
dan ketika terdengar lonceng gereja bergema sambil berlutut
ucapkan doa syukur karena masih diberi waktu
tiada kata bimbang tiada kata ragu berpegang teguh pada janji Nya
dalam penantian kuat kan lah iman mu karena Dia yang maha kuasa
dapat melakukan lebih dari apa yang engkau ingin kan
Rintihan hati yang merana
ingin bertemu namun entah kemana
nun jauh disana………..
dimana pun engkau berada
ungkapan asa yang tak sampai
awan gelap telah pergi tertiup angin
muncul celah celah langit biru
namun angin tidak bersahabat
kembali membawa awan gelap menutupi langit
matahari bersembunyi dibalik awan
sinarnya redup redam tak berdaya
menanti tugas yang hampir selesai digantikan purnama
Hari hari yang di laluinya tidak terasa begitu cepat berlalu
masih seperti biasa suara gemercik air sungai yang merdu
bagaikan symphoni indah yang tiada putus putusnya
ku pandang ke langit matahari sudah mulai redup
awan bergulung gulung menutupi langit
burung burung beterbangan akan kembali ke sarangnya
aku menunggu bulan keluar biar dapat menerangi malam
walau sinarnya tidak seterang purnama
namun aku bersujud dan bersyukur masih diberi waktu
menikmati indahnya malam
